Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan hasil perkebunan di Kabupaten Pemalang, Hal ini didukung dengan luas lahan perkebunan yang dapat dikembangkan untuk budidaya kopi. Berbagai jenis kopi hasil budidaya di Kabupaten Pemalang telah diminitati masyarakat dengan mutu kopi yang tidak kalah dengan daerah lainnya.
Sentra produksi kopi
Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan hasil perkebunan di Kabupaten Pemalang, Hal ini didukung dengan luas lahan perkebunan yang dapat dikembangkan untuk budidaya kopi. Berbagai jenis kopi hasil budidaya di Kabupaten Pemalang telah diminitati masyarakat dengan mutu kopi yang tidak kalah dengan daerah lainnya.
Sentra produksi kopi di Kabupaten Pemalang berasal dari Kecamatan Pulosari sehingga Kopi Pemalang lebih dikenal dengan nama Kopi Pulosari. Produksi kopi di Kabupaten Pemalang terus meningkat seiiring dengan semakin meningkatnya luas lahan budidaya. Pada tahun 2019 produksi kopi di Kabupaten Pemalang tercatat sebanyak 539,12 ton dengan lahan budidaya mencapai 820 ha.
Tahun |
Luas Lahan (Ha) |
Produksi (Ton) |
Produktivitas (Kg/Ha) |
2015 |
795 |
503,0 |
705 |
2016 |
795 |
507,3 |
715 |
2017 |
800 |
521,5 |
739 |
2018 |
802 |
528,5 |
762 |
2019 |
820 |
539,1 |
|
Kopi dapat tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan, tetapi untuk mencapai hasil yang optimal memerlukan persyaratan tertentu. Zona terbaik pertumbuhan kopi adalah antara 200 LU dan 200 LS. Kabupaten Pemalang yang terletak pada zona 80 dan 70 LS secara potensial merupakan daerah penghasil kopi yang baik.
Unsur iklim yang banyak berpengaruh terhadap budidaya kopi adalah elevasi (tinggi tempat), temperatur dan tipe curah hujan. Tanaman kopi menuntut persyaratan tanah yang berpori, sehingga memungkinkan air mengalir ke dalam tanah secara bebas. Dari gambaran tersebut menunjukan bahwa wilayah Kabupaten Pemalang yang sesuai untuk pengembangan budidaya kopi adalah di Kecamatan Pulosari dan Kecamatan Belik dengan luas 68,40 km2 atau 6.940 ha.
No |
Satuan Lahan |
Kesesuaian Lahan Potensial |
Penggunaan lahan |
Ketersediaan Lahan (Km2) |
1 |
Belik |
S1 |
Tegalan |
28,11 |
2 |
Pulosari |
S1 |
Tegalan |
41,29 |
|
Jumah |
S1 |
Tegalan |
69,40 |
Dari gambaran komoditas kopi tersebut maka jenis peluang investasi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pemalang terkait komoditas kopi adalah sebagai berikut :
No |
Jenis Peluang Investasi Komoditas Kopi |
Keterangan |
1 |
Budidaya Kopi |
|
2 |
Kemitraan Pemasaran |
|
Melati
Pengembangan investasi budidaya bunga melati skala komersial mempunyai prospek bisnis yang menguntungkan karena peluang pasarnya juga cukup bagus. Pasar potensial bunga melati tidak hanya didalam negeri namun juga ke luar negri. Beberapa negara potensial untuk ekspor bunga melati adalah Jepang, Korea, Thailand,
Melati
Pengembangan investasi budidaya bunga melati skala komersial mempunyai prospek bisnis yang menguntungkan karena peluang pasarnya juga cukup bagus. Pasar potensial bunga melati tidak hanya didalam negeri namun juga ke luar negri. Beberapa negara potensial untuk ekspor bunga melati adalah Jepang, Korea, Thailand, Taiwan dan Hongkong.
Bunga melati selain dibutuhkan untuk keperluan bunga tabur juga bisa dijadikan untuk bahan baku industri minyak wangi, kosmetik, pewangi, penyedap, cat, tinta, pestisida, pewangi sabun dan lain lain. Belum lagi kebutuhan akan sektor lain, mengingat begitu banyak manfaat bunga melati yang bisa didapat.
Sentra melati di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Tengah (Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang), Provinsi Jawa Timur (Bangkalan dan Pasuruan). Untuk wilayah Kabupaten Pemalang sendiri produksinya mencapai 1.998 ton dengan sentra produksi utama di Kecamatan Ulujami.
No |
Kecamatan |
Luas Panen (Ha) |
Jumlah Produksi (Ton) |
1 |
Moga |
0 |
0 |
2 |
Warungpring |
0 |
0 |
3 |
Pulosari |
0 |
0 |
4 |
Belik |
135 |
25 |
5 |
Watukumpul |
0 |
0 |
6 |
Bodeh |
0 |
0 |
7 |
Bantarbolang |
0 |
0 |
8 |
Randudongkal |
44 |
16 |
9 |
Pemalang |
0 |
0 |
10 |
Taman |
0 |
0 |
11 |
Petarukan |
0 |
0 |
12 |
Comal |
10 |
32 |
13 |
Ampelgading |
20 |
48 |
14 |
Ulujami |
4.244 |
1.916 |
|
2019 |
4.274 |
1.998 |
|
2018 |
17.431 |
3.915 |
|
2017 |
17.528 |
3.985 |
|
2016 |
14.258 |
3.193 |
Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl dengan curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah. Sementara suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C, kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %. Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.
Dari gambaran tersebut menunjukan bahwa wilayah Kabupaten Pemalang yang sesuai untuk pengembangan budidaya melati pada umumnya berada di pesisir pantai dimana melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl). Potensi lahan untuk pengembangan budidaya melati di Kabupaten Pemalang mencapai 24,8 km2 atau 2.480 ha.
No |
Lahan Pengembangan |
Luas (Km2) |
1 |
Pemalang |
6,82 |
2 |
Taman |
1,45 |
3 |
Petarukan |
3,10 |
4 |
Ampelgading |
0,76 |
5 |
Comal |
0,54 |
6 |
Ulujami |
12,13 |
|
Jumlah |
24,80 |
Jenis peluang investasi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pemalang terkait dengan komoditas melati adalah sebagai berikut :
No |
Jenis Peluang Investasi Komoditas Melati |
Keterangan |
1 |
Budidaya Melati |
|
2 |
Kemitraan Pemasaran |
|
3 |
Industri Penyulingan Melati |
|