Jati adalah salah satu jenis tumbuhan penghasil kayu bermutu tinggi karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Dari keunggulan ini, kayu jati banyak dicari untuk berbagai keperluan diantaranya yaitu pembuatan kerajinan mebel dan furniture, bahan pembuatan bangunan, dinding rumah dan lain sebagainya.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu wilayah penghasil kayu jati di Provinsi Jawa Tengah disamping Kabupaten Blora, Grobogan, Wonogiri dan Batang. Sebagai jenis hutan paling luas di Pulau Jawa, hutan jati memiliki nilai ekonomis, ekologis, dan sosial yang penting yang saat ini pengelolaannya di bawah kewenangan Perum Perhutani.
Di Kabupaten Pemalang, pohon jati sebagai hutan produksi pengelolaannya berada dalam kewenangan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang. Luas hutan produksi kayu jati di KPH Pemalang pada tahun 2019 mencapai 18.519,8 ha dengan luas produksi pada tahun tersebut mencapai 732 ha dan dapat dihasilkan 20.197,77 m3 kayu jati.
Tahun
|
Luas Hutan Produksi Kayu Jati (Ha)
|
Perkembangan Produksi
(Ha)
|
Banyaknya Produksi
(M3)
|
2019
|
18.519,8
|
732,0
|
20.197,77
|
2018
|
18.550,0
|
491,7
|
17.880,89
|
2017
|
18.763,6
|
158,0
|
10.613,07
|
2016
|
18.842,3
|
213,3
|
8.382,75
|
2015
|
18.254,2
|
1.300,2
|
14.132,03
|
Selain KPH Pemalang, untuk KPH Pekalongan Timur yang berada dalam wilayah Kabupaten Pemalang juga memiliki hutan produksi pohon jati seluas 539,8 ha. Namun demikian selama periode 5 tahun belum menghasilkan produksi kayu jati.
Untuk mendukung industri perkayuan nasional dapat dikembangkan investasi hutan rakyat di Kabupaten Pemalang sehingga tidak lagi menggantungkan sepenuhnya pada pasokan bahan baku yang berasal dari hutan negara. Pemilihan wilayah Kabupaten Pemalang dalam mengembangankan hutan rakyat khususnya kayu jati tidak lain karena kondisi agroklimat yang sangat mendukung dimana jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air.
Berdasarkan wilayah dengan agroklimat tersebut pengembangan investasi hutan rakyat jati berada di Kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, Ampelgading, Bodeh dan Bantarbolang dengan luas lahan potensial yang dapat dikembangkan mencapai 40,60 km2 atau 4.060 ha.
No
|
Lahan Pengembangan
|
Luas
(Km2)
|
1
|
Pemalang
|
6,82
|
2
|
Taman
|
1,45
|
3
|
Petarukan
|
3,10
|
4
|
Ampelgading
|
0,76
|
5
|
Bodeh
|
7,41
|
6
|
Bantarbolang
|
21,06
|
|
Jumlah
|
40,60
|
Dari gambaran komoditas kayu jati tersebut maka jenis peluang investasi terkait komoditas kayu jati di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :
No
|
Jenis Peluang Investasi Komoditas Kayu Jati
|
Keterangan
|
1
|
Hutan Rakyat
|
- Dukungan lahan pengembangan seluas 4.060 ha
|
2
|
Kemitraan Pemasaran
|
- Potensi produksi sebesar 20.197,77 m3
|
3
|
Industri Meubeler
|
- Potensi bahan baku sebesar 20.197,77 m3
- Dukungan lahan Kawasan Peruntukan Industri exixting sebesar 1.297,62 ha
|