Durian
Durian merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh sebagian orang. Aromanya yang tajam membuat buah yang satu ini sangat khas dan terkenal sampai ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang banyak dibudidayakan di beberapa daerah.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu
Durian
Durian merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh sebagian orang. Aromanya yang tajam membuat buah yang satu ini sangat khas dan terkenal sampai ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang banyak dibudidayakan di beberapa daerah.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu wilayah penghasil durian di Provinsi Jawa Tengah dengan sentranya berada di Kecamatan Warungpring, Watukumpul dan Bantarbolang. Produksi durian di Kabupaten Pemalang pada tahun 2019 mencapai 249,2 ton dengan luas lahan tanaman yang menghasilkan sebesar 81,4 ha.
Produksi buah durian lokal Pemalang termasuk kecil dan hanya dipasarkan dalam lingkup Kecamatan Warungpring, Bantarbolang dan Randudongkal yaitu pada kios-kios penjualan durian yang banyak terdapat sepanjang jalur Pemalang Purwokerto maupun jalur Randudongkal- Jatinegara (Kabupaten Tegal)
No |
Kecamatan |
Jumlah Tanaman Seluruhnya (Ha) |
Tanaman Menghasilkan (Ha) |
Produksi (Ton) |
1 |
Moga |
25,5 |
12,34 |
89,3 |
2 |
Warungpring |
136,6 |
47,45 |
35,4 |
3 |
Pulosari |
9,7 |
1,53 |
28,8 |
4 |
Belik |
15,9 |
2,50 |
25,0 |
5 |
Watukumpul |
145,9 |
15,86 |
20,6 |
6 |
Bodeh |
2,2 |
0,00 |
0,0 |
7 |
Bantarbolang |
141,8 |
0,75 |
0,7 |
8 |
Randudongkal |
3,0 |
0,50 |
0,8 |
9 |
Pemalang |
3,6 |
0,40 |
48,0 |
10 |
Taman |
1,0 |
0,04 |
0,7 |
11 |
Petarukan |
0,0 |
0,00 |
0,00 |
12 |
Ampelgading |
0,0 |
0,00 |
0,00 |
13 |
Comal |
1,0 |
0,00 |
0,00 |
14 |
Ulujami |
0,0 |
0,00 |
0,00 |
|
2019 |
486,2 |
81,4 |
249,2 |
|
2018 |
447,1 |
37,7 |
291,7 |
|
2017 |
57,8 |
82,9 |
804,8 |
|
2016 |
76,3 |
30,8 |
116,7 |
|
2015 |
55,2 |
37,0 |
263,8 |
Pengembangan sentra durian merupakan program yang menjadi unggulan Bupati Pemalang dan diprioritaskan pada Kecamatan Warungpring dan Kecamatan Randudongkal karena didukung oleh kesesuaian lahan budidaya. Ketersediaan lahan untuk dikembangkan tanaman buah Durian pada wilayah Warungpring adalah 384 ha, dan wilayah Randudongkal adalah 1.178 ha. Sedangkan ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan adalah 1.562 ha.
Jenis peluang investasi terkait komoditas durian yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :
No |
Jenis Peluang Investasi Komoditas Durian |
Keterangan |
1 |
Budidaya Durian |
|
1. KONDISI EKSISTING
Baca Selanjutnya...
1. KONDISI EKSISTING
Salah satu budidaya komoditas on-farm yang layak dikembangkan di Kabupaten Pemalang adalah budidaya sayur. Untuk mendukung pengembangan budidaya ini, Pemerintah Kabupaten Pemalang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui kebijakannya telah mengembangkan kawasan agropolitan sejak tahun 2003. Pengembangan kawasan agropolitan Waliksarimadu di Kabupaten Pemalang mencakup 6 kecamatan yaitu Kecamatan Watukumpul, Belik, Pulosari, Moga, Randudongkal dan Warungpring dengan pusat Kecamatan Belik. Produk unggulan yang menjadi branding kawasan agropolitan Waliksarimadu adalah sayuran seperti cabai, kentang, tomat, kubis, cesim dan lain sebagainya.
2. KETERSEDIAAN SUMBERDAYA
A. Ketersediaan Lahan
Pengembangan budidaya sayur dapat di kembangkan di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu yang meliputi Kecamatan Watukumpul, Belik, Pulosari, Moga, Randudongkal dan Warungpring.
B. Ketersediaan Infrastruktur
Sejak ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Waliksarimadu pada tahun 2003, pengembangan infrastruktur terus dilakukan salah satunya adalah dibangunnya Sub Terminal Agribisnis (STA) di Desa Gombong Kecamatan Belik yang merupakan kota inti agropolitan Waliksarimadu.Beberapa fasilitas yang telah dikembangkan dalam kawasan agropolitan antara lain :
- Stasiun Terminal Agribisnis ( STA ) Desa Gombong Kec. Belik
- Gudang Penyimpanan, Gudang Pembuatan Pupuk Organik, Kamar Mandi dan WC, Green House 2 unit di Desa Gombong Kec. Belik.
- Gudang STA Kopi di Desa Pulosari Kec. Pulosari
- Halte Sayuran di Desa Ceklatakan Kec. Pulosari
- Halte sayuran di Desa Pulosari digunakan untuk P4S.
- Halte sayuran di Desa Kuta
Selain itu kawasan Agropolitan Waliksarimadu juga memiliki infrastruktur yang cukup baik karena dilalui Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal serta Kabupaten Purbalingga serta berjarak hanya 30 km sampai dengan 40 km dari jalan arteri primer maupun jalan Tol Trans Jawa. Telekomunikasi, listrik dan energi yang dapat mendukung berkembangnya budidaya sayuran di kawasan agropolitan ini juga telah memadai.
3. PEMASARAN
Produk sayuran dari Kawasan Agropolitan Waliksarimadu telah dipasarkan secara luas baik untuk konsumsi maupun untuk memasok bahan baku industri makanan. Beberapa mitra perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan Asosiasi Petani dan Pedagang Hortikultura (APPH) WALIKSARIMADU diantaranya berasal dari dalam dan luar negeri.
4. MANAJEMEN PENGELOLAAN
Pola manajemen dalam pengembangan budidaya sayuran di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu adalah swasta murni. Dalam hal ini investor atau perusahaan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap proses budidaya, pengolahan dan pemasaran sayuran
Pengembangan kemitraan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan petani lokal dapat diwujudkan dalam bentuk pola inti plasma. Perusahaan sebagai inti memberikan sarana dan prasarana budidaya kepada petani. Pada pola ini perusahaan tentunya memberikan dukungan teknis budidaya kepada petani.
5. TEKNIS
A. Lokasi
Pengembangan budidaya sayur di kawasan agropolitan Waliksarimadu masih terbuka luas yang mencapai 5.080 ha.
Lahan Pengembangan Budidaya Sayuran
Komoditas |
Wilayah Sentra |
Lahan Pengembangan (Ha) |
Cabe |
Gombong, Siremeng, Clekatakan Bawah, Batursari, Pulosari |
1.230 |
Kentang |
Clekatakan Atas, Batursari, Penakir |
640 |
Kol |
Gombong, Clekatakan, Siremeng, Batursari, Penakir |
1.090 |
Tomat |
Gombong, Batursari, Siremeng, Penakir, Belik, Kuta, Gn.Tiga |
670 |
Sawi |
Kec. Belik, Kec. Pulosari |
450 |
Bawang Daun |
Kec. Belik, Kec. Pulosari |
250 |
Labu Siam |
Kec. Belik, Kec. Pulosari |
250 |
Wortel |
Kec. Belik, Kec. Pulosari |
150 |
Buncis |
Kec. Belik, Kec. Pulosari |
350 |
Jumlah |
|
5.080 |
B. Teknis Budidaya
Budidaya sayuran dilakukan secara intensif dengan berpedoman pada teknis budidaya sayuran yang meliputi tahapan sebagai berikut :
- Persiapan Lahan
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pemanenan
6. KEUANGAN
Hasil analisis kelayakan finansial Pengembangan Sayur di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu menunjukan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dari berbagai analisa rasio yang diperhitungkan.
Kelayakan Finansial Pengembangan Budidaya Sayur
Komoditas |
Nilai Investasi Per Ha |
KELAYAKAN INVESTASI |
|||
NPV (Rp) |
IRR (%) |
B/C (Rp) |
PP (Bulan) |
||
Tomat |
30.610.000 |
59.122.882 |
78,23% |
2,93 |
9,95 |
Kentang |
36.000.000 |
28.407.940 |
81,85% |
1,79 |
10,23 |
Cabe Merah |
36.000.000 |
57.268.513 |
145,06% |
2,59 |
6,89 |
Cabe Rawit |
36.000.000 |
95.722.922 |
132,61% |
3,66 |
8,38 |
Kol |
36.000.000 |
47.071.015 |
79,19% |
2,31 |
13,68 |
Wortel |
36.000.000 |
41.972.269 |
86,47% |
2,17 |
11,70 |
Sawi |
18.500.000 |
11.805.010 |
39,63% |
1,64 |
26,19 |
Bawang Daun |
30.000.000 |
31.142.202 |
66,95% |
2,04 |
15,62 |
Buncis |
32.000.000 |
58.529.885 |
79,56% |
2,83 |
14,63 |
Kembang Kol |
32.000.000 |
52.582.517 |
94,08% |
2,64 |
11,86 |
1. KONDISI EKSISTING
Teh juga merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Pemalang yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Pulosari dan Belik. Tercatat pr
1. KONDISI EKSISTING
Teh juga merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Pemalang yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Pulosari dan Belik. Tercatat produksi teh di Kabupaten Pemalang mencapai 925,25 ton di tahun 2016. Luas perkebunan teh itu sendiri adalah sebesar 524,75 ha dengan 412,36 ha adalah milik PTPN IX Semugih dan sisanya sebesar 112,39 adalah perkebunan rakyat.
Industri pengolahan teh selama ini dikelola oleh PTPN IX Semugih yang produknya telah di ekspor ke berbagai negara. Namun demikian untuk indutri pengolahan teh rakyat juga banyak diusahakan olah masyarakat. Teh yang diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Pemalang dikenal dengan nama Teh Cong yang dibuat dengan cara di sangrai.
Tingginya permintaan teh baik untuk ekspor maupun konsumsi lokal sampai saat ini tidak dimbangi dengan upaya peningkatan produksi. Hal ini ditunjukan dengan luas areal tanaman teh yang cenderung mengalami penurunan dari 555,50 ha di tahun 2013 menjadi 524,75 ha di tahun 2016.
Dari permasalahan tersebut di atas maka upaya peningkatan produksi teh hanya dapat dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan. Melalui investasi atau penanaman modal dalam budidaya teh diharapkan dapat meningkatkan produksi serta mampu memenuhi permintaan produk teh yang semakin meningkat.
2. KETERSEDIAAN SUMBERDAYA
A. Kesesuaian Lahan
Iklim untuk budidaya teh yang tepat yaitu dengan curah hujan tidak kurang dari 2.000 mm/tahun. Tanaman memerlukan matahari yang cerah. Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25o C.Kelembaban kurang dari 70%. Untuk media tanamnya jenis tanah yang cocok untuk teh adalah Andasol, Regosol, dan Latosol. Namun teh juga dapat dibudidayakan di tanah podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol, dan Aluvia. Teh menyukai tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah, berlempung sampai berdebu, dan gembur. Derajat kesamaan tanah (pH) berkisar antara 4,5 sampai 6,0. Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di Indonesia dibagi menjadi tiga daerah yaitu dataran rendah sampai 800 m dpl, dataran sedang 800-1.200 m dpl, dan dataran tinggi lebih dari 1.200 m dpl. Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh.
Dari gambaran tersebut menunjukan bahwa wilayah Kabupaten Pemalang yang sesuai untuk pengembangan budidaya teh adalah di Kecamatan Pulosari, Kecamatan Moga dan Kecamatan Belik.
B. Ketersediaan Infrastruktur
Kecamatan Pulosari, Kecamatan Belik dan Kecamatan Moga secara umum telah memiliki infrastruktur yang cukup baik dalam upaya pengembangan budidaya teh karena dilalui Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal serta Kabupaten Purbalingga serta berjarak hanya 40 km dari jalan arteri primer maupun jalan Tol Trans Jawa. Telekomunikasi, listrik dan energi yang dapat mendukung berkembangnya budidaya teh juga telah memadai.
3. PEMASARAN
Indonesia merupakan negara produsen teh curah pada urutan kelima di dunia setelah India, China, Sri Lanka dan Kenya. Sebagian besar produk teh Indonesia (65%) ditujukan untuk pasar ekspor. Volume ekspor teh Indonesia sebagian besar (94%) masih dalam bentuk teh curah. Bebrapa pasar ekpor teh Indonesia adalah Inggris, Belanda, Jerman, Irlandia, Rusia dan Amerika Serikat.
4. MANAJEMEN PENGELOLAAN
Pola manajemen dalam pengembangan budidaya teh di Kecamatan Pulosari, Moga dan Belik adalah swasta murni. Dalam hal ini investor atau perusahaan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap proses pengembangan, pengelolaan dan pemasaran teh.
Sementara itu Pemerintah Daerah dan lembaga teknis terkait berperan dalam mendukung kemudahan investasi, pendampingan petani dan penelitian dengan tujuan mendukung upya peningkatan produksi teh.
5. TEKNIS
A. Lokasi
Ketersediaan lahan untuk pengembangan budidaya tanaman teh pada Kecamatan Pulosari, Moga dan Belik adalah pada lahan tegalan seluas 72,72 km2 atau 7.272 ha.
Ketersediaan Lahan Budidaya Teh
No |
Satuan Lahan |
Kesesuaian Lahan potensial |
Penggunaan lahan |
Ketersediaan Lahan (Km2) |
1 |
Belik |
S1 |
Tegalan |
23,96 |
2 |
Pulosari |
S1 |
Tegalan |
41,26 |
3 |
Moga |
S1 |
Tegalan |
7,50 |
|
Jumah |
S1 |
Tegalan |
72,72 |
B. Teknis Budidaya
Budidaya tanaman teh dilakukan secara intensif dengan berpedoman pada teknis budidaya tanaman teh yang meliputi tahapan sebagai berikut :
- Persiapan Lahan
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pemanenan
6. KEUANGAN
A. Biaya Investasi
Investasi dalam budidaya teh diperkirakan sebesar Rp 5.500.000.000 yang dipergunakan untuk :
- Pembelian Lahan seluas 5 ha
- Bangunan/Gudang
- Mesin dan peralatan.
- Kendaraan motor angkut
B. Biaya Operasional
Biaya operasional pengembangan budidaya teh dikelompokan dalam beberapa jenis biaya sebagai berikut :
- Bibit sebanyak 45.000 batang.
- Pupuk dan Obat-obatan
- Biaya Tenaga Kerja Tetap
- Tenaga Kerja Pemetikan
- Biaya Distribusi dan Pemasaran
C. Perkiraan Pendapatan
Pendapatan dalam budidaya Teh di Kecamatan Belik, Moga dan Pulosari yang diperoleh berasal dari penjualan teh. Tanaman teh siap dipanen pada tahun ke tiga dengan produksi diperkirakan sebesar 10.400 kg per ha dengan harga jual Rp. 7.000 per kg.
D. Kelayakan Finansial
Hasil analisis kelayakan finansial budidaya teh di Kecamatan Belik, Moga dan Pulosari menunjukan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dari berbagai analisa rasio yang diperhitungkan.
Kelayakan Finansial Budidaya Teh
NO |
ANALISA |
NILAI |
1 |
NPV |
151.647.822 |
2 |
IRR |
15,60% |
3 |
PI |
1,03 |
4 |
BEP (Tahun) |
5,32 |
Mangga Arumanis merupakan produk unggulan hortikultura di Kabupaten Pemalang. Selain produksinya cukup besar yang mencapai 11.950 ton juga tanaman ini banyak dibudidayakan dan dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Pemalang terutama di wilayah bagian utara. Hal ini pula yang menjadikan Kabupaten Pemalang sebagai salah satu sentra penghasil manga aru
Mangga Arumanis merupakan produk unggulan hortikultura di Kabupaten Pemalang. Selain produksinya cukup besar yang mencapai 11.950 ton juga tanaman ini banyak dibudidayakan dan dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Pemalang terutama di wilayah bagian utara. Hal ini pula yang menjadikan Kabupaten Pemalang sebagai salah satu sentra penghasil manga arumanis di Provinsi Jawa Tengah.
Mangga arumanis atau yang lebih dikenal dengan mangga istana memiliki ciri fisik tekstur halus dan daging tebal dengan warna yang dekat dengan biji berwarna orange tua. Dari hasil uji brix, mangga arumanis Pemalang memiliki kandungan brix 15,42% -16,62%. Karakteristik produk yang khas ini menjadikan mangga arumanis Pemalang telah mendapat sertifikat Prima 3 dari Gubernur Jawa Tengah. Bahkan secara rutin setiap tahun telah diadakan festival mangga istana untuk lebih mengenalkan mangga arumanis Pemalang secara luas.
No |
Kecamatan |
Tanaman Seluruhnya (Ha) |
Tanaman Menghasilkan (Ha) |
Produksi (Ton) |
1 |
Moga |
32,3 |
26,5 |
101,9 |
2 |
Warungpring |
20,4 |
12,4 |
6,2 |
3 |
Pulosari |
2,3 |
1,5 |
11,6 |
4 |
Belik |
48,8 |
230,0 |
5,0 |
5 |
Watukumpul |
125,5 |
26,0 |
108,4 |
6 |
Bodeh |
146,4 |
24,3 |
300,0 |
7 |
Bantarbolang |
136,6 |
11,8 |
50,3 |
8 |
Randudongkal |
11,1 |
3,5 |
20,0 |
9 |
Pemalang |
345,0 |
0,0 |
0,0 |
10 |
Taman |
575,6 |
372,1 |
6.800,5 |
11 |
Petarukan |
400,0 |
275,0 |
1.600,0 |
12 |
Ampelgading |
141,1 |
79,4 |
949,2 |
13 |
Comal |
253,0 |
182,0 |
934,4 |
14 |
Ulujami |
481,9 |
1,2 |
1.062,7 |
|
2019 |
2.719,9 |
1.245,6 |
11.950,2 |
|
2018 |
2.582,4 |
1.556,5 |
25.816,2 |
|
2017 |
2.509,3 |
1.283,3 |
43.112,2 |
|
2016 |
2.500,8 |
1.576,3 |
52.920,4 |
|
2015 |
2.521,2 |
1.971,1 |
105.306,0 |
Pengembangan investasi budidaya mangga di Kabupaten Pemalang cukup potensial dengan lahan pengembangan budidaya mangga tersebar luas hampir diseluruh wilayah Kabupaten Pemalang bagian utara dengan topografi 0 sampai dengan 200 mdpl yang mencapai 204,98 km2 atau 20.498 ha. Hal ini mengingat karakteristik lahan budidayanya yang dapat ditumpangsarikan dengan tanaman padi.
No |
Lahan Pengembangan |
Lahan Sawah (Km2) |
Lahan Tegalan (Km2) |
Jumlah (Km2) |
1 |
Pemalang |
37,88 |
6,82 |
44,70 |
2 |
Taman |
36,29 |
1,45 |
37,74 |
3 |
Petarukan |
52,30 |
3,10 |
55,40 |
4 |
Ampelgading |
12,15 |
0,76 |
12,91 |
5 |
Comal |
19,16 |
0,54 |
19,70 |
6 |
Ulujami |
22,40 |
12,13 |
34,53 |
Jumlah |
180,18 |
24.80 |
204,98 |
Sementara iu jenis peluang investasi terkait komoditas mangga arumanis yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :
No |
Jenis Peluang Investasi Komoditas Mangga Arumanis |
Keterangan |
1 |
Budidaya Mangga Arumanis |
|
2 |
Kemitraan Pemasaran |
|
Cabai
Cabai merupakan salah satu komoditas atau tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri dan memiliki peluang eksport. Hal ini menjadikan permint
Cabai
Cabai merupakan salah satu komoditas atau tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri dan memiliki peluang eksport. Hal ini menjadikan permintaan cabai di pasaran tidak mengenal pasang surut.
Di kabupaten Pemalang, luas tanam untuk budidaya cabai mencapai 197 ha dengan produksi pada tahun 2019 sebesar 2.023,4 ton. Kecamatan Belik dan Pulosari merupakan kecamatan dengan sentra produksi cabai terbesar di Kabupaten Pemalang.
No |
Kecamatan |
Luas Tanam (Ha) |
Luas Panen (Ha) |
Jumlah Produksi (Ton) |
Produktivitas (Kw/Ha) |
1 |
Moga |
20 |
26 |
221 |
84,81 |
2 |
Warungpring |
1 |
1 |
0 |
2,00 |
3 |
Pulosari |
119 |
101 |
775 |
76,73 |
4 |
Belik |
7 |
34 |
701 |
206,15 |
5 |
Watukumpul |
4 |
8 |
80 |
100,00 |
6 |
Bodeh |
3 |
3 |
9 |
30,33 |
7 |
Bantarbolang |
0 |
0 |
0 |
0,00 |
8 |
Randudongkal |
0 |
0 |
0 |
0,00 |
9 |
Pemalang |
0 |
0 |
0 |
0,00 |
10 |
Taman |
2 |
13 |
130 |
100,00 |
11 |
Petarukan |
0 |
9 |
61 |
67,67 |
12 |
Comal |
4 |
5 |
16 |
31,60 |
13 |
Ampelgading |
37 |
16 |
31 |
19,38 |
14 |
Ulujami |
0 |
0 |
0 |
0,00 |
2019 |
197 |
216 |
2.023 |
93,68 |
|
2018 |
261 |
706 |
2.923 |
41,41 |
|
2017 |
376 |
1.420 |
7.331 |
51,60 |
|
2016 |
424 |
1.763 |
9.564 |
54,20 |
|
2015 |
441 |
1.429 |
6.854 |
48,00 |
Investasi pengembangan budidaya cabai di Kabupaten Pemalang memiliki prospek yang sangat menjanjikan mengingat komoditas cabai di Kabupaten Pemalang telah memasok industri-industri makanan nasional seperti Indofood, Heinz ABC dan sebagainya.
Dengan mempertimbangkan kondisi agroklimat budidaya cabai serta arahan kebijakan pengembangan kawasan Agropolitan Waliksarimadu maka pengembangan lahan budidaya cabai diarahkan pada Kecamatan Belik, Pulosari, Moga dan Watukumpul dengan potensi lahan pengembangan mencapai 95,02 Km2 atau 9.502 ha.
No |
Lahan Pengembangan |
Jumlah (Km2) |
1 |
Moga |
7,00 |
2 |
Pulosari |
41,29 |
3 |
Belik |
28,11 |
4 |
Watukumpul |
18,62 |
Jumlah |
95,02 |
Dari gambaran diatas maka jenis peluang investasi terkait komoditas cabai yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :
No |
Jenis Peluang Investasi Komoditas Cabai |
Keterangan |
1 |
Budidaya Cabai |
|
2 |
Kemitraan Pemasaran |
|